Sabtu, 11 Januari 2014

Sehat Cara Alamiah - Pentingnya Olahraga Sewaktu Hamil Bagi Perkembangan Otak Janin

Sehat Cara Alamiah - Pentingnya Olahraga Sewaktu Hamil Bagi Perkembangan Otak Janin
Kehamilan dan Olahraga Google Free Image

Anjuran olahraga bagi Ibu Hamil sudah lama diterapkan karena beberapa manfaat yang nyata bagi kehamilan itu sendiri, juga bermanfaat bagi proses persalinan nanti. 

Diyakini bahwa ibu hamil yang rutin berolahraga akan mempunyai stamina dan tenaga lebih sewaktu proses persalinan dimulai, juga karena olahraga rutin, maka otot panggul dan jalan lahir akan lebih lentur dan bertenaga, sehingga bisa memperlancar dan mempercepat waktu persalinan bayi mereka.

Ternyata dalam penelitian yang lebih baru tetang pengaruh positif olahraga rutin sewaktu hamil menemukan fakta bahwa ini ada kaitan positif dengan perkembangan sel otak janin yang lebih sempurna, sehingga akan mempengaruhi kualitas otak bayi mereka dan intelegensia bayi dikemudian hari.

Berikut ini adalah hasil penelitian yang dilakukan terhadap kelompok ibu yang sedang hamil di Montreal Canada:

Wanita yang berolahraga sewaktu hamil akan memacu perkembangan otak dari bayi mereka, dan berefek positif bagi bayi tersebut dikemudian hari, demikian tutur para peneliti.
Otak bayi akan memperlihatkan lebih banyak pola aktifitas yang berkembang, yang akan berkaitan dengan perkembangan mental yang lebih baik dikemudian hari, ketika ibu mereka melakukan olahraga yang berintensitas sedang, paling sedikit selama 20 menit, dan dilakukan teratur 3 kali seminggu.  

Penemuan tahap awal dari kelompok uji yang dipilih secara acak untuk memperlihatkan bahwa ibu hamil yang berolahraga secara rutin mempunyai pengaruh positif pada perkembangan jaringan otak bayi mereka. 

"Kami tahu bahwa olahraga adalah baik untuk kehamilan itu sendiri. Olahraga membuat ibu hamil merasa lebih baik, memberikan kemampuan mengendalikan kenaikan berat badan selama dan pasca melahirkan, dan juga berpengaruh terhadap peningkatan berat badan bayi mereka dikemudian hari. Kita berbicara tentang bonus tambahan olahraga yang akan memacu perkembangan  otak bayi dalam kandungan" kata Elise Labonte-LeMovne dari Universitas Montreal, Kanada.


Pola Penelitian:

Wanita dalam masa hamil trimester pertama (tiga bulan pertama), dibagikan secara acak, kedalam kelompok yang berolahraga dan kelompok pembanding yang tidak berolahraga.

10 wanita hamil yang masuk dalam kelompok berolahraga melakukan olahraga bersepeda, berjalan, berlari atau berenang, yang dilakukan dalam waktu yang singkat, tiga kali seminggu, dengan intensitas cukup berat yang mencapai batas kemampuan mereka. Sedangkan 8 wanita hamil dalam kelompok tidak berolahraga, dianjurkan tidak melakukan kegiatan olahraga apapun.

Pada hari ke 8 sampai hari ke 12 setelah bayi dilahirkan, para peneliti mengukur aktivitas otak bayi bayi tersebut. Dengan 124 elektrode, mereka merekam corak listrik otak (electroencephalogram / EEG) ketika memberikan rangsangan suara yang berbeda pada bayi yang sedang tidur lelap.

Meskipun dalam keadaan tidur nyenyak, pola listrik otak mereka memperlihatkan betapa efisiennya otak tersebut bisa membedakan antara nada suara yang telah dikenal sebelumnya dengan nada suara yang baru pertama kali didengar. Semakin berkembang otak tersebut akan semakin mudah membedakan jenis nada suara yang diberikan.

"Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang aktif secara fisik, akan mempunyai aktivitas otak yang lebih berkembang, yang merupakan tanda bahwa perkembangan otak mereka lebih cepat" kata Labonte-LeMoyne, yang menjabarkan penelitian ini di pertemuan ilmiah Neuroscience di San Diego.    

"Ini adalah penemuan yang penting dalam tahap perkembangan fungsi otak, karena kemampuan membedakan jenis suara adalah merupakan dasar bagi kemampuan anak untuk berbicara dan mengerti suara yang ada disekitar kita" katanya. 

Namun juga banyak orang yang kuatir dan beranggapan bahwa olahraga mungkin akan berpegaruh buruk terhadap kehamilan dan perkembangan janinn dalam kandungan ibu.  

Kekuatiran ini terjawab dalam banyak penelitian ilmiah atas pengaruh olahraga dan kehamilan (dan tumbuh kembang janin). 
Pada tahun 2008 suatu penelitian di Denmark menemukan bahwa olahraga tidak mempunyai efek terhadap besarnya bayi yang dikandung, tetapi justru dapat mengurangi resiko bayi yang dikandung; apakah terlalu kecil atau terlalu besar, yang tidak sesuai dengan usia kehamilan wanita tersebut.

Memang tidak semua jenis olahraga pasti akan cocok bagi wanita yang sedang hamil. 

Ada anjuran dari para ahli, jenis olahraga yang harus dihindari oleh wanita hamil, yaitu jenis olahraga yang menyentuh bagian anggota badan, terutama dada, dan daerah perut, yaitu olahraga jenis body contact sports, seperti bela diri, dan tidak melakukan olahraga yang terlalu keras bagi kondisi kehamilan mereka.

Wanita yang tidak aktif sebelum hamil, seharusnya mulai berolahraga dengan durasi tidak melebihi 15 menit terus menerus, selama 3 kali seminggu, dan intensitasnya secara bertahap ditingkatkan menjadi total 4.5 jam olahraga selama seminggu.


Kesimpulan:
  • Olahraga membuat tidur lebih nyenyak 
  • Melatih kekuatan otot perut, panggul dan jalan lahir yang akan memperlancar proses persalinan
  • Mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan pasca persalinan 
  • Merangsang dan mempercepat perkembangan otak dan fungsi dasar otak yang akan mempengaruhi kecerdasan dan intelegensi bayi  
Kehamilan dan Olahraga Google Free Image

 



  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar